Learning leadership from history and biografy of hero Indonesia , Asia, Europe, Arab, India and the world
Monday, May 25, 2015
Mr. Safrudin Prawiranegara
Labels:
Mr. Safrudin Prawiranegara
Wednesday, May 6, 2015
Chiang Kai Sek
Perang Boxer , perjanjian shimonoseki telah membuka mata bangsa
China bahwa negeri China sangat tertinggal dan dinasti Manchu sangat kolot,
lemah, tidak terorganisasi dan memerintah tidak untuk kemajuan bangsa China.
Hadirnya Dr. Sun Yat Sen dan para
pendukungnya telah mengubah bangsa China dari bangsa yang dijajah, yang tanah
airnya dikavling-kavling bangsa barat dan tetangganya Jepang menjadi bangsa
yang mulai memiliki harga diri dan memperjuangkan kemerdekaannya.
Disamping Sun Yat Sen, Yuan Shih
Kai, Mao Tse Tung, daratan dan bangsa China melahirkan tokoh penting
kemerdekaan China, yaitu Jendral Chiang Kai Sek.
Chiang Kai-shek (31 Oktober 1887 - 5 April 1975) adalah seorang pemimpin
politik dan militer Cina dikenal
sebagai atau Jiang Zhongzheng . Chiang adalah seorang
anggota berpengaruh Partai Nasionalis China. Ia juga merupakan sekutu
dekat Sun Yat-sen.
Ia menjadi Komandan Akademi Militer Whampoa milik
partai Kuomintang, dan menggantikan Sun menjadi pemimpin ketika Sun Yat Sen meninggal
pada tahun 1925.
Pada tahun 1926, Chiang memimpin Ekspedisi
Utara dalam misi penyatuan negara, serta menjadi pemimpin
penting di Cina. Dia menjabat sebagai Ketua Dewan Militer Nasional pemerintahan
Nasionalis Republik Cina (RC) pada tahun 1928-1948. Chiang memimpin Cina
dalam Perang Cina-Jepang
Kedua. Pada saat itu kekuasaan pemerintah Nasionalis sangat lemah,
namun ia semakin menonjol.
Tidak seperti Sun Yat-sen, Chiang Kai-shek
secara sosial berpaham konservatif. Ia mempromosikan budaya tradisional
Tionghoa melalui Gerakan Hidup Baru dan menolak demokrasi Barat. Dia pun
menolak sosialisme demokratis nasionalis yang didukung oleh Sun Yat Sen dan
beberapa anggota untuk menuju terbentuknya pemerintahan otoriter nasionalis.
Sun Yat Sen, pendahulu Chiang, sangat disukai dan dihormati oleh
kelompok komunis. Setelah Sun Yat Sen wafat, Chiang Kai Sek tidak mampu menjaga
hubungan baik dengan Partai Komunis Cina.
Perpecahan besar antara kelompok Nasionalis dengan Komunis terjadi pada tahun
1927. Di bawah kepemimpinan Chiang, kelompok nasionalis mengobarkan perang saudara melawan
Komunis.
Setelah Jepang menyerang Cina pada tahun 1937, Ching Kai Sek
menyetujui gencatan senjata sementara dengan partai Komunis. hingga Jepang
menyerah kepada sekutu pada
tahun 1945, baik Partai Komunis maupun Partai Kouomintang tidak saling
mempercayai maupun aktif bekerja sama. Perang saudara kembali berlanjut setelah
upaya negosiasi untuk membentuk pemerintahan koalisi pada tahun 1946 mengalami
kegagalan.
Pada tahun 1949 kelompok Partai Komunis China
pimpinan Mao Tse Tung mengalahkan kelompok Nasionalis, dan tanggal 1 oktober
1949 mendirikan RRC serta memaksa pemerintah partai Nasionalis China, pimpinan
Chiang Kai Sek mundur ke pulau
Taiwan.
Walau kalah, rezim pemerintahan Chiang kai Sek, terus
menyatakan niatnya untuk merebut kembali daratan Cina. Namun sampai kematiannya
pada tahun 1975. Dia gagal memerintah
daratan Cina selama 22 tahun, bahkan walau pun Taiwan sangat maju, tetapi
ternyata RRC jauh lebih kuat, jauh lebih maju disbanding Taiwan yang
dipimpinnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)