Kasman Singodimedjo
Lahir di Poerworedjo, Jawa
Tengah 25 Pebruari 1904, Kasman Singodimedjo merupakan sosok pribadi yang
senang membaca buku-buku agama, ilmu hukum ketatanegaraan dan ilmu umum
lainnya. Ia banyak membaca berbagai buku
yang dibawa oleh teman-temannya dari luar negeri.
Kerajinannya dalam membaca
buku membuatnya memiliki wawasan luas , keluasan wawasannya ini membuat dia tak
kehabisan kata dan ide , yang membuatnya
betah berlama-lama dalam berpidato, ia sangat lancar berpidato dengan logika
berfikir yang tajam dan kritis.
Dalam era pergerakan
nasional, Kasman Singodimedjo aktif dalam organisasi Jong Islamieten Bond,
organisasi pecahan Budi Utomo, karena anggota
Budi Utomo yang lain, yang sekuler,
menolak adanya ceramah keislaman dan kegiatan pengajian. Ia juga aktif
dalam Nederland Indische Patvinder ( Pramuka ) dan kemudian mendirikan
Nationaal Indische Patvinders.
Disamping aktif dalam
kegiatan kepramukaan, ia banyak agama Islam dari Syech Ahmad Surkati, pemimpin
Madrasah Al Irsyad Al Islami. Setelah
keluar dari Jong Islamieten Bond ia aktif di Muhammadiyah. Keaktifannya dalam Muhammadiyah membbuatnya
mempeleopori Kongres Umat Islam di Surabaya 1937, dan memprakarsai MIAI.
Tahun 1938, Ia mendirikan
Partai Islam Indonesia di Surakarta bersama KH Mas Mansyur, Soekiman, Farid
Ma,ruf, dan Wiwoho Purbohadijoyo. <a href=http://www.sejarahcikampek2.blogspot.com>pindah</a>.
Sejarah pahit dialami Kasman
Singodimedjo, saat ia ditangkap polisi Intelejen Belanda ( PID ), karena
kalimat “ Untuk Indonesia merdeka “ pada Mukhtamar Muhammadiyah mei 1940. Polisi Belanda menunduhnya dengan tuduhan
Subversif ( menggulingkan pemerintahan ).
Pada zaman Jepang, ia menjadi
peletak dasar terbentuknya PETA ( pembela Tanah Air ) dan oleh Jepang, ia di
angkat sebagai komandan PETA Jakarta. Dengan
pangkat “ Komandan PETA “ ia mendapat informasi langsung dari Komandan Militer Tetrtinggi Jepang Jawa-Madura,
Mabuchi, bahwa Jepang sudah menyerah dan tentara PETA harus dilucuti. Tetapi, setelah sampai di Hotel, ia
mengumpulkan para komandan PETA untuk tidak menyerahkan senjata bagi
kelangsungan perjuangan bangsa Indonesia kedepan.
Namun, ia kemudian ditangkap
oleh Mabuchi dengan tuduhan mengadakan rapat gelap dan merancang penculikan
Soekarno. Tetapi ia kemudian
dibebaskan. Ia kemudian menjadi komandan
pengamanan proklamasi kemerdekaan Indonesia dan rapat raksasa rakyat Jakarta
dilapangan IKADA.
Setelah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
dibubarkan karena tugasnya telah selesai, ia diangkat menjadi anggota PPKI
. Setelah prokalamasi, ia juga diangkat
menjadi ketua KNIP 29 Agustus 1945.
Posisinya sebagai anggota
KNIP memudahkannya berkomunikasi
dengan Presiden Soekarno . Setelah Ir
Soiekarno diangkat menjadi Presiden, ia mengusulkan dibentuknya organisasi
ketentaraan Indonesia dengan kekuatan inti 80.000 pasukan PETA, didukung
eksponen perorangan eks HEIHO dan eks KNIL
sebanyak 400.000 tenaga. Ia juga
diangkat sebagai ketua BKR pusat.
Tanggal 6 Nopember 1945 ia
diangkat menjadi Jaksa Agung menggantikan
Gatot Tarunamiharja. Ia menata
sistem kerja lembaga Kejaksaan dengan menginstruksikan semua perkara harus
diselesaikan secapatnya. Selesai menjadi
Jaksa Agung ia aktif di partai Masyumi
dan mendorong agar sistem nilai Islam menjadi dasar negara Indonesia .