Thursday, February 19, 2015

Muhammad Natsir dan DI/TII


Muhammad Natsir yang lahir di Solok, Padang, 17 Juli 1908 merupakan politikus partai Masyumi dan Perdana Mentri pertama Indonesia era Demokrasi liberal, pasca pengakuan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia oleh negara Belanda. Mohammad Natsir merupakan salah satu tokoh kritis terhadap pemikiran dan langkah politik Soekarno. Ia pernah mendirikan pemeribtahan tandingan bagi pemerintahan Demokrasi Guided dominated by communists. Muhammad Natsir begin to appear when he became prime minister and after the general election of 1955. He and his party, the party opposed to the idea rejected Soekarno about four feet of the cabinet formation. Opposition to the idea of ​​this cabinet four legs that make the relationship between the party leaders rejected and Sukarno became increasingly distant and contradictory. On the other hand, when the DI / TII was proclaimed after the Renville agreement concluded by the delegation of the Republic of Indonesia led by Amir Situmorang of PKI, which is very disappointing the people of Indonesia, has given rise to very strong disappointment among the Muslims so that when troops in the West should be moved to areas RI the southern part of Central Java, Yogyakarta, East Java southern part, the armies of Islam militant establish an Islamic state (Darul Islam), which dioposisikan of Traditional Chinese nation made in the Netherlands. Vice President Mohammad Hatta, seeing no potential split would harm the nation Indonesia, therefore he sent, Muhammadt Natsir to meet management Darul Islam, Sekar Maridjan Kartosuwirjo. He went to London and staying with us serve. The next day he went into the interior regions of Garut and enter to find SM Kartosuwirjo . He was arrested by troops DI / TII because they can not prove themselves as representatives of the government of the Republic of Indonesia, because the notes given Mohammad Hatta confused with notes serve the hotel, 2 nights as a result he was arrested by a team of DI / TII. News of the arrest Muhammad Natsir until ketelinga SM Kartosuwirjo until he was freed and taken marriages ever Kartosuwirjo, meeting with Kartosuwirjo a convivial and full family has softened the heart SM Kartosuwirjo so it would cancel the declaration of independence founding of DI / TII, but as a leader DI / TII it should first consultation with the representatives of DI / TII from different regions to cancel. Natsir agree. However, the Indonesian Islamic army and military forces have long been hostile to shoot each other, so that the conflict can not be avoided, especially by political DI / TII has been branded as rebels. Natsir the pacifists do anything with the evolving situation. Google Terjemahan untuk Bisnis:Perangkat PenerjemahPenerjemah Situs WebPeluang Pasar Global Terpimpin yang didominasi kaum komunis. Peran sejarah Muhammad Natsir mulai terlihat ketika ia menjadi perdana Mentri dan setelah pemilihan umum 1955. Ia dan partainya, partai Masyumi menentang ide Soekarno tentang pembentukan kabinet Kaki empat. Penentangan terhadap ide kabinet Kaki empat ini yang membuat hubungan antara tokoh partai Masyumi dan Soekarno menjadi semakin jauh dan saling bertentangan. Disisi lain, ketika DI/TII diproklamasikan pasca perjanjian Renville yang disepakati oleh utusan Republik Indonesia yang dipimpin Amir Sjarifudin dari PKI, yang sangat mengecewakan rakyat Indonesia, telah memunculkan kekecewaan sangat kuat dikalangan garis islam sehingga ketika pasukan TNI di Jawa Barat harus hijrah ke wilayah RI yaitu Jawa tengah bagian selatan , DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian selatan, maka laskar-laskar dari Islam garis keras mendirikan negara Islam ( Darul Islam ), yang dioposisikan terhadap negara Pasundan buatan Belanda. Wakil Presiden Muhammad Hatta, melihat ada potensi perpecahan yang akan merugikan bangsa Indonesia, karena itu ia mengutus, Muhammadt Natsir untuk menemui pimpinan Darul Islam, Sekar Maridjan Kartosuwirjo . Iapun berangkat ke Bandung dan menginap dihotel Preanger. Besoknya ia berangkat kedaerah Garut dan masuk kedaerah pedalaman untuk menemui SM Kartosuwirjo. Ia ditangkap pasukan DI/TII karena tak bisa membuktikan diri sebagai utusan pemerintah Republik Indonesia, karena nota yang diberikan Mohammad Hatta tertukar dengan nota hotel Preanger, akibatnya ia ditahan 2 malam oleh pasukan DI / TII. Berita ditahannya Muhammad Natsir sampai ketelinga SM Kartosuwirjo sehingga ia dibebaskan dan dibawa kekawan lamanya Kartosuwirjo, pertemuan dengan Kartosuwirjo yang berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan telah melunakkan hati SM Kartosuwirjo sehingga ia mau membatalkan proklamasi kemerdekaan berdirinya DI/TII, namun sebagai pimpinan DI/TII ia harus bermusyawarah dulu dengan para utusan DI/ TII dari berbagai daerah untuk membatalkannya. Natsir setuju. Namun, tentara Islam Indonesia dan pasukan TNI yang sudah lama saling bermusuhan saling tembak , sehingga konflik tak bisa dihindari , apalagi, secara politik DI/TII telah dicap sebagai pemberontak. Natsir sang juru damaipun pasrah dengan situasi yang berkembang.

No comments:

Post a Comment