Monday, February 9, 2015

PRINSIP – PRINSIP DASAR LEADERSHIP

Di era demokrasi liberal kini, seorang pemimpin diseleksi oleh partai dan partai menyodorkan ke masyarakat , puluhan hingga ratusan kandidat pemimpin, lalu masyarakat memilih para kandidat pemimpin melalui pemilihan umum. Figur pilihan partai tergantung suara pilihan rakyat. Suara rakyat sangat penting dalam mengangkat seseorang menjadi pemimpin. Bila rakyat tak memilih berarti gagallah sang calon pemimpin. Bila dipilih rakyat, jadilah ia pemimpin. Dalam konteks tersebut diatas, akhirnya seorang pemimpin tergantung loyalitasnya kepartai, modal intelektual dan uang serta citra menjadi modal lain untuk bersaing dengan rekan separtai, lalu bersaing dengan kandidat di luar partainya. Akhirnya, tanpa kemampuan dan modal yang cukup, sangat sulit untuk maju menjadi pemimpin dimasyarakat. Karena itu, masyarakat juga dihadapkan pada pilihan sulit, karena pemimpin terpilih belum tentu seorang pemimpin sejati sesuai harapannya. Karena, rakyat kerap dihadapkan pada situasi, kredibilitas dan kapasitas pemimpin yang dipilihnya jauh dari harapan. Di banyak perusahaan , seorang pemimpin dilahirkan melalui proses kerja dan seleksi kualitas yang sangat ketat, tentu saja konektivitas. Seorang karyawan diberi tanggung jawab bertahap dari yang ringan sampai yang berat. Semua kapasitas yang dimilikinya dipantau, dicatat, berkembang bagus berarti jabatan menantang dengan gaji yang juga menantang akan diberikan. Lahirlah pemimpin perusahaan. Sebaliknya, bila progressnya rendah, dipertahankan sebagai karayawan biasa, tanpa karir melesat dan rawan kena pecat dimasa krisis. Namun, dalam kenyataan, tidak semua perusahaan dapat memilih pemimpin yang hebat. Banyak perusahaan gagal melakukan regenerasi dan menemukan pemimpin yang tepat. Banyak perusahaan mencari dan membajak eksekutif dari perusahaan lain, untuk diproyeksikan menjadi figure penting di perusahaan tersebut. Bila gagal menemukan calon pemimpin yang sesuai dan kompeten , Akhirnya, perusahaan mengalami kemunduran, bahkan bangkrut., akibat memiliki pemimpin dengan kapasitas dibawah standar seharusnya atau tak memiliki pemimpin yang sebanding dengan para pemimpin competitor. Menjadi seorang pemimpin memang sangat sulit, berat, penuh tantangan, butuh energy besar, kapasitas intelektual, sosial, politik, bisnis serta dukungan semua pihak. Namun, setiap orang dapat menjadi pemimpin, asal memiliki beberapa prinsip dasar , yaitu : 1. Kesholehan pribadi, kesholehan pribadi penyting, bukan saja menunjukkan ketaqwaan kepada Allah sang Pencipta, tetapi, untuk menghadirkan diri ke orang-orang yang dipimpinnya dengan sebuah karakter luhur, ketaatan terhadap aturan hokum sang pencipta, sekaligus membangun ketenangan batin pada orang-orang yang dipimpinnya. 2. Kesabaran, sikap sabar bukan berarti selalu menunggu, tetapi sikap tenang sambil mempelajari permasalahan secara detail hingga terbentuk peta permaslahan dan menemukan langkah-langkah cerdas untuk keluar dari permaslahan. Seorang pemimpin yang hebat bukan seorang dengan karakter meledak-ledak dan memutuskan masalah dan penyelesaiannya secara cepat tanpa memperhitungkan resiko terburuknya. 3. Kesederhanaan, pemimpin yang hebat bukanlah pemimpin dengan balutan kemewahan dengan kemisikinan orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin hebat bukan pemimpin yang memperkaya diri, tetapi pemimpin yang bisa memperkaya orang banyak. Seorang pemimpin vboleh kaya tetapi kekayaannya tidak perlu diperlihatkan kesemua orang yang dipimpinnya. Tampilan sederhana akan membuat orang lebih mudah berkomnunikasi dan kagum. 4. Menghormati dan menghargai orang lain, sikap ini sangat penting. Menghormati orang lain berarti orang lain juga akan menghormati dirinya. Kebesaran dirinya dimata orang akan sebanding ketika dia penuh respek kepada orang lain. Siapapun manusia tidak akan mau direndahkan derajatnya, kalaupun terjadi, ia hanya tunduk sementara, setelah itu rasa hormatnya akan hilang terhadap orang yang merendahkannya. Semua potensi dan kapasitas yang dimilikinya tidak akan dikeluarkan untuk membantu orang yang merendahkan derajatnya. Dan buruhnya ia dapat melakukan sabotase untuk menggalkan kesuksesan pemimpinnya ia tak menghormati dan menghargainya. 5. Jaringan sosial, dalam banyak biografi sejarah seorang pemimpin yang hebat sampai akhir hayatnya adalah seseorang yang memiliki jaringan komunikasi sosial yang luas. Ia menciptakan hubungan yang luar biasa dengan banyak orang dibanyak tempat dan menghasilkan kerjasama hebat dan kesan hebat dimana-mana. Ia menciptakan banyak manfaat bagi orang banyak, tanpa dirinya merasa kehabisan. 6. Kecakapan membaca masalah dan kecakapan memecahkan masalah. Pemimpin yang hebat tentu memiliki visi dan misi yang hebat. Tetapi visi dan misi yang hebat harus melihat kenyataan yang ada dilapangan. Karena itu, pemimpin yang hebat harus pandai membaca masalah-masalah yang terjadi setiap tingkatan manajerial dan teknis, tetapi ia juga harus cakap dalam memecahkan masalah sesuai tingkatan teknis dan menejerialnya. Kemampuan memahami masalah teknis dilapangan sangat membantunya membangun visi besarnya sekaligus memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpinnya, 7. Memiliki banyak inisiatif dan berani melakukan perubahan. Pemimpin hebat tentu memiliki banyak inisiatif. Ia tidak mati kutu ditengah kebingungan orang-orang yang dipimpinnya. Justru, berani melakukan terobosan ketika semua bingung dan membosankan. Ia maju dengan ide dan inisiatif yang lebih maju, lebih efektif, lebih kena sesuai zamannya. Ia berani melakukan perubahan untuk menciptakan kebaruan yang mendorong institusi yang dipimpinnya melesat cepat meninggalkan pesaing. 8. Update informasi. Pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya . Bukan saja harus mengupgrade teori-teori kepemimpinan, teori-teori manajemen, teknologi terbaru, pergerakan rupiah, strategi competitor, tetapi juga ia harus mengupdate informasi apapun yang terkait bisnis, perusahaan, lembaga dan orang-orang yang dipimpinnya. Mengetahui kekuatan musuh diluar sangat bagus, tetapi, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri dan orang atau institusi yang dipimpinnya jauh lebih penting. Update informasi internal ini penting untuk menyusun strategi menghadafi competitor dan melakukan transformasi sesuai kebutuhan yang seharusnya.

No comments:

Post a Comment